Perbedaan serta Perbandingan antara Windows dan Linux
Ada banyak persamaan dan ada pula banyak perbedaan antara Linux dan Windows. Artikel ini membahas perbedaan antara Windows dan Linux, masing-masing tentunya memiliki nilai plus minus, silakan dibandingkan sendiri.
User Interface
Di Windows, Anda tidak banyak memiliki pilihan user interface. Sebagai misal, di Windows 95/98 Anda hanya mengenal user interface bawaan Windows 95/98. Anda sedikit lebih beruntung jika menggunakan Windows XP, karena Anda bisa berpindah dari interface milik Windows XP ke Windows 98 yang lebih ringan.
Di Linux, Anda bisa menemukan banyak macam user interface. Dan biasanya pilihan user interface ini dapat Anda sesuaikan dengan spesifikasi komputer atau lingkungan kerja Anda. Sebagai misal, pada komputer yang lambat Anda bisa menggunakan user interface yang ringan, seperti XFCE atau Fluxbox.
Atau jika Anda menyukai gaya Mac, Anda bisa memilih desktop model GNOME atau menggunakan utility Docker. Dan jika Anda terbiasa di Windows dan memiliki komputer yang cukup cepat, Anda bisa memilih desktop KDE.
Dengan KDE, Anda masih bisa memilih untuk menggunakan gaya Windows XP ataupun Windows Vista. Pilihan dan variasinya sangat banyak di Linux, Anda bisa mengatur sesuai dengan favorit Anda.
Sekuriti dan Virus
Salah satu masalah utama di Windows yang paling sering Anda temukan adalah virus dan spyware. Dari tahun ke tahun permasalahan ini bukan semakin mengecil tetapi malah semakin membesar. Ini semua terjadi karena banyak lubang keamanan di Windows yang bisa dieksploitasi oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
Karena terlalu banyaknya masalah keamanan di Windows, bukan tidak mengherankan jika kemudian justru muncul olokan untuk nama Windows Vista, yang dipanjangkan menjadi VIrus, Spyware, Trojan dan Adware.
Linux diturunkan dari sistem operasi Unix yang memiliki tingkat sekuriti lebih kuat. Itu sebabnya tidak ada banyak virus di Linux dan kalaupun ada tidak bisa berkembang biak dengan pesat dan biasanya tidak mampu membawa kerusakan yang besar.
Sekalipun tidak sepenting di Windows, Anda tetap bisa menemukan program-program anti virus di Linux, seperti ClamAV dan F-Prot. PCLinux telah menyediakan anti virus ClamAV yang bisa ditemukan pada menu Start > Applications > FileTools > KlamAV.
Spyware
Spyware adalah suatu masalah yang cukup umum di dunia Windows. Biasanya program spyware mengamati, mengumpulkan dan mengirimkan data Anda ke suatu server. Untuk hal yang lebih positif, program ini biasanya dipergunakan untuk keperluan marketing.
Sayangnya, ada juga yang berniat buruk yaitu dengan mencuri identitas, kartu kredit, dan tindakan negatif lainnya.
Tidak banyak program spyware yang menginfeksi Linux mengingat cara kerja Linux yang lebih susah untuk ditembus. PCLinux telah menyediakan pre-instal Firewall untuk melindungi sistem Anda dan bisa diaktifkan melalui PCLinux Control Panel.
Instalasi dan Kelengkapan Program
Windows adalah sistem operasi, itu sebabnya Windows tidak menyediakan banyak program setelah diinstal. Kalaupun ada mungkin Anda hanya akan menemukan Internet Explorer, Media Player, Notepad, dan beberapa program kecil lainnya.
Ini sangat berbeda dengan Linux. Sekalipun Linux juga suatu sistem operasi, tetapi Linux didistribusikan dengan banyak program didalamnya (itu sebabnya dikenal istilah distro – dari kata distribusi – Linux). Setelah diinstal, Anda akan menemui banyak program dari hampir semua kategori program. Sebut saja kategori Office Suite, Multimedia (Sound, Video, Graphics), Internet (Browser, Email, Chat, Downloader, Messenger, Torrent, News), 3D, Games, Utility, dll.
Dengan waktu instalasi yang hampir sama, Anda bukan hanya mendapatkan suatu sistem operasi tetapi juga semua program yang diperlukan untuk kegiatan sehari-hari di Linux.
Konfigurasi Sistem
Windows dikenal kemudahan dalam pemakaiannya, karena hampir semua hal bisa dilakukan dengan sistem point n’ click yang sudah berbasis grafis,
Di Linux, Anda mungkin sering mendengar perlunya mempelajari perintah-perintah secara manual di command line. Sebagian berita ini benar, tetapi belakangan Linux sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat, sehingga hampir semua hal juga bisa anda lakukan sama mudahnya seperti di Windows.
Dengan PCLINUX Control Center, konfigurasi sistem bisa Anda lakukan semudah point n click. PCLINUX memiliki deteksi perangkat keras yang baik sehingga hampir semuanya berjalan secara otomatis. Dan hampir semua program di PCLINUX disertai dengan konfigurasi yang sudah siap pakai. Sebagai contoh, browser Internet telah disertai dengan sejumlah plug-ins. Tidak perlu men-download dan menginstal plug-ins flash ataupun yang lainnya.
Hardware Support
Di Windows, biasanya Anda tidak pernah mendengar masalah hardwre, karena hampir semua hardware yang ada sudah menyertakan drivernya. Berbeda dengan di Linux dimana Anda mungkin sering mendengar suatu hardware tidak bekerja di Linux. Hal ini terjadi karena pembuat hardware tidak menyediakan driver versi Linux. Untungnya, belakangan ini cukup banyak vendor yang sudah memberikan dukungan driver Linux. Dan pengenalan Linux akan hardware semakin lama semakin meningkat sehingga mulai jarang terdengar permasalahan hardware di Linux.
Menangani Crash
Linux secara umum terlihat sebagai sistem operasi yang stabil. Dan jika Anda membandingkan Linux dengan Windows 95/98/ME, Linux jauh lebih stabil. Untuk Windows XP – jika Anda mengikuti petunjuk sistemnya dengan baik – juga akan cukup stabil.
Dan seperti halnya dengan Windows, suatu saat Anda juga akan menemui masalah di Linux. Sekalipun jarang, tetapi program yang crash atau hang bisa saja terjadi. Ini adalah suatu fakta dari kehidupan di dunia komputer.
Sekalipun demikian ada beberapa perbedaan di Windows dan Linux. Unix dan Linux mempunyai sifat multi-user. Linux menjalankan aplikasi secara berbeda dengan Windows. Ketika suatu aplikasi terkunci, Anda dapat mematikannya dengan mudah. Cukup menekan kombinasi tombol Ctrl + Esc, dan Anda dapat memilih aplikasi (atau proses) mana yang bermasalah.
Dan jika sistem grafis yang terkunci, Anda bisa berpindah ke command-prompt (dengan menekan Ctrl+Alt+F1) dan membunuh proses software secara manual. Anda juga mempunyai pilihan untuk merestart desktop saja dengan menekan Ctrl+Alt+Backspace. Ini berarti Anda tidak harus melakukan reboot sekalipun sistem Linux sedang mengalami masalah.
Partisi Harddisk
Linux tidak mengenal penamaan drive C: untuk suatu partisi. Semua drive disatukan dalam suatu sistem penyimpanan yang besar. Folder /mnt merupakan tempat untuk Anda mengakses semua media yang ada di komputer, baik partisi lain, CD-ROM, Floppy, ataupun FlashDisk.
Belakangan KDE telah mempermudah akses ke media dengan menyediakan sistem Storage Media yang dapat diakses melalui My Computer ataupun file manager Konqueror.
Penamaan File
Linux menggunakan “/” untuk memisahkan folder dan bukannya “” yang biasa digunakan DOS/Windows. Linux bersifat case-sensitive, ini berarti file “Hello.txt” berbeda dengan file “hello.txt”. Linux juga tidak terlalu memperhatikan ekstensi file. Jika Anda mengubah nama file “Hello.txt” menjadi “Hello”, Linux masih tetap mengetahui bahwa file ini adalah suatu teks. Dan ketika Anda mengklik file “Hello”, Linux secara otomatis tetap akan membuka program editor teks.
Kemudahan dan Keamanan
Anda mungkin sudah mengetahui, bahwa sebagai user biasa (bukan Root) Anda tidak bisa menulis file di sembarang folder. User biasa hanya memiliki akses tulis di folder home mereka. Sebagai user biasa, Anda tidak akan bisa mengubah bagian penting dari sistem Linux. Ini memang terkesan terlalu membatasi dan merepotkan, tetapi cara ini jauh lebih aman, karena hanya orang tertentu yang mempunyai akses Root saja yang bisa menyentuh sistem. Bahkan viruspun tidak bisa dengan mudah menyentuh sistem Linux. Itu sebabnya Anda tidak banyak mendengar adanya virus di Linux.
Hal ini berbeda jauh dengan Windows yang sangat rentan dengan virus. Ini terjadi karena user biasa di Windows juga sekaligus mempunyai hak sebagai administrator. Kebanyakan pemakai Windows tidak mengetahui hal ini, sehingga sistem mereka sangat rentan dengan serangan virus. Windows Vista sekarang telah mengadopsi sistem sekuriti Linux ini.
Defrag
Di Windows, Anda mungkin sering menemui masalah menurunnya kecepatan Windows. Salah satu penyebab biasanya adalah file-file di harddisk yang sudah tidak tersusun rapi lagi. itu sebabnya Anda disarankan untuk menggunakan program Defrag.
Di Linux Anda tidak akan menemukan program untuk men-defrag harddisk. Anda tidak perlu melakukan defragment di harddisk Linux! Sistem file Linux yang menangani semuanya ini secara otomatis. Namun jika harddisk Anda sudah terisi sampai 99% Anda akan mendapatkan masalah kecepatan. Pastikan Anda memiliki cukup ruang supaya Linux menangani sistemnya dan Anda tidak akan pernah mendapatkan masalah deframentasi.
Sistem File
Windows mempunyai dua sistem file. FAT (dari DOS dan Windows 9x) dan NTFS (dari Windows NT/2000/XP). Anda bisa membaca dan bahkan menyimpan file di sistem FAT dan NTFS milik Windows. Hal ini tidak berlaku sebaliknya, Windows tidak akan bisa membaca atau menyimpan file di sistem Linux.
Seperti halnya Windows, Linux memiliki beberapa macam file sistem, diantaranya ReiserFS atau Ext3. Sistem ini dalam beberapa hal lebih bagus dari FAT atau NTFS milik Windows karena mengimplementasikan suatu tehnik yang disebut journaling. Jurnal ini menyimpan catatan tentang sistem file. Saat sistem Linux crash, kegiatan jurnal akan diselesaikan setelah proses reboot dan semua file di harddisk akan tetap berjalan lancar.
3D Desktop
Teknologi yang nampaknya akan dihadirkan di sistem operasi terbaru adalah 3D Desktop. Windows mengawalinya di Windows Vista dengan menyediakan fitur 3D Flip. tidak lama kemudian Linux menyediakan fitur 3D Desktop yang jauh lebih lengkap, seperti 3D Flip, 3D Cube, 3D Ring, dll.
Di Vista, fitur 3D kurang populer karena membutuhkan spesifikasi komputer yang tinggi. Berbeda jauh dengan Linux yang mampu menjalankan fitur 3D Desktop pada komputer dengan spesifikasi yang sangat rendah. Linux yang dari awal terkenal di sisi server, sekarang sudah menunjukkan kebolehannya di sisi dekstop dengan mengungguli Windows dalam hal 3D Desktop.
Windows XP SP3
Windows XP Service Pack 3 (SP3), tidak banyak memiliki perubahan dibandingkan dengan XP Service Pack 2, hanya saja terdapat beberapa peningkatan security termasuk yang telah diterapkan pada Vista yang juga diimplementasikan dalam SP3 ini.
Untuk pendistribusian Windows XP SP3, Microsoft menggunakan cara yang lebih mudah dibandingkan dengan operating system mereka lainnya. Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa Windows XP yang terinstall dalam komputer kamu harus merupakan produk original, sehingga kamu bisa mendownload paket SP3.exe file ini secara langsung dan kemudian mengistallnya. Ukuran dile downloadable Windows XP SP3 ini hanya sekitar 65.6 MB. Dibutuhkan waktu sekitar 40 menit untuk menginstallnya. Tetapi Microsoft tentu saja tidak meninggalkan cara lama untuk mendistribusikan SP3 ini, yakni dengan menjual paket Windows XP SP3 integrated.
Setelah SP3 terinstall, jangan heran jika kamu tidak menemukan perubahan berarti pada tampilannya. Satu – satunya yang bisa dikenali bahwa komputer kamu telah terinstall XP SP3 adalah pada System Properties dan di sana akan tertera “Windows XP SP3″.
Salah satu yang patut di puji dari WIndows XP SP3 ini adalah kamu bisa langsung menginstallnya meski tidak memiliki product key, sehingga kamu bisa mencobanya untuk pemakaian selama 30 hari. tentusaja jika kamu melakukan upgrade instalasion daro SP1 atau SP2, kamu tidak perlu lagi memasukan product key lagi.
Windows Vista SP1
Karena Windows Vista SP2 belum resmi diluncurkan oleh Microsoft, Vista SP1 lah yang akan kita gunakan sebagai perbandingan diantara tiga Operating System Microsoft ini. Dalam Vista SP1 sendiri terdapat peningkatan pada reliabilitas, security, dan performa, dan sedikit perubahan yang ada pada interface dan fiturnya.
Seperti halnya SP pada umumnya, Vista SP1 merupakan perubahan besar yang menutupi dan memperbaiki beberapa kekurangan yang ada pada Vista sebelumnya, tetapi bukan merupakan perubahan yang besar dari keseluruhan operating system itu sendiri.
Salah satu yang bisa dirasakan Vista SP1 adalah performa yang meningkat dibandingkan dengan versi sebelumnya, dimana hal ini dapat dipantau dari kecepatan file saat di copy antara local disk dan atau pada jaringan. Peningkatan kecepatan file dalam penyalinan data ini bisa mencapai 50%.
Untuk interface dan fitur – fitur lainnya tidak ada perubahan dari Vista sebelumnya dibandingkan dengan SP1 ini. Tapi penggunaan interface yang lebih sederhana, sebut saja dengan menonaktifkan theme Windows Classic, bisa membantu meningkatkan performa komputer kamu.
Windows 7 RC1
Telah dicoba untuk menginstal Windows 7 RC1 pada komputer dengan spesifikasi processor Core 2 Duo E4500 2.20 GHz, motherboard ASUS P5GC-MX/1333, memory 1 GB, Video Card : ATI RADEON HD 2600 XT, HDD Seagate 160 GB. Dengan spesifikasi tersebut, operating system ini bekerja dengan cepat, bahkan sangat signifikan dibandingkan dengan performa menggunakan Windows Vista SP1. Hal ini bisa dilihat dari instalasi Windows 7 RC1 dengan instalasi Vista SP1 yang terpaut sekitar 5-10 menit lebih cepat.
Saat melakukan instalasi pun, Windows 7 dapat mengenali beberapa driver yang sedikit “rumit”, sepertivideo card dan network adapter. Dengan demikian semenjak instalasi pertama pun, kamu bisa menggunakan resolusi tertinggi yang dapat disupport oleh
Disini kami akan memberikan sedikit perbandingan dari sebuah komputer yang sama dengan tiga partisi HDD, yang kamu install tiga operating system tersebut, yakni WIndows XP SP3, Windows Vista Ultimate SP1, dan Windows 7 RC1. Kami melakukan uji coba dari waktu yang dibutuhkan untuk:
1. Instalasi OS
2. Startup
3. Proses extract file 11.7 GB ke local drive dengan WinRAR
4. Proses membuka file PSD pada Adobe Photoshop CS3 sebesar 50.6 MB (komplesk dengan multiple layer, mask, text, dan lain – lain)
5. Proses menyalin data 2 GB ke local driveProses menyalin data 100MB ke local drive
Spesifikasi komputer yang kami gunakan:
* Processor : Core 2 Duo E4500 2.20 GH
* Motherboard : ASUS P5GC-MX/1333
* Memory : 1 GB
* Video card : Sapphire ATI RADEON HD 2600 XT
* HDD : Seagate 160 GB
1. Instalasi OS Instalasi Windows XP Profesional SP3
Sepertinya tidak perlu diceritakan panjang lebar mengenai instalasi Windows XP, karena kami yakin, kamu juga merasakan betapa membosankannya menunggu instalasi Windows XP hingga selesai masuk kedalam desktop. Total waktu yang diperlukan semenjak komputer booting untuk melakukan instalasi hingga masuk ke dalam desktop awal XP memakan waktu sekitar 38 menit.
Instalasi Windows Vista Ultimate SP1
Instalasi Vista memang sejak awal memakan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan instalasi XP. Dengan content dan muatan seabrek, waktu yang dibutuhkan hampir mencapai separuh waktu yang dibutuhkan oleh XP. Pada system kami yang sebelumnya telah menginstal XP SP3, kami melakukan fresh install pada drive partisi yang kedua (drive D:). Proses instalasi sejak booting melalui DVD Vista installer hingga sampai pada Vista Welcome Screen pada desktop memakan waktu 22 menit.
Instalasi Windows 7 Ultimate RC1
Proses instalasi Windows 7 memiliki prosedur dan tampilan yang identik dengan instalasi Windows Vista. Hanya saja waktu yang diperlukan lebih singkat dibandingkan dengan Vista. Kami memerlukan waktu hanya sekitar 18 menit untuk melakukan instalasi W7 Ultimate RC1 pada komputer yang sama dalam drive ke tiga (drive E:). Waktu 18 menit tersebut termasuk waktu yang dibutuhkan untuk melakukan deteksi dan auto setting untuk terhubung pada jaringan. Bukan itu saja, driver – driver “minoritas” seperti Ethernet adapter dan juga video card sudah terisntall dengan sempurna. Terutama untuk video card, W7 langsung dapat memberikan driver yang benar untuk Sapphire ATI RADEON HD 2600 XT yang kami gunakan.
XP SP3 : 38 menit
Wista SP1 : 22 menit
W7 RC1 : 18 menit
2. Startup & Shutdown Time
Kami melakukan perbandingan di antara ketiga OS dengan menghitung waktu yang dibutuhkan untuk melakukan startup maupun shut down. Hal yang mengejutkan adalah meski memiliki performa yang lebih ringan saat digunakan untuk mengolah dokumen atau menjalankan program, ternyata Windows 7 RC1 memiliki waktu shutdown yang lebih lama dibandingkan dengan XP SP3 maupun Vista SP1, meskipun untuk waktu startup W7 berada di posisi kedua setelah Vista. XP SP3 membutuhkan waktu 50 detik untuk startup, Vista SP1 31 detik, dan W7 35 detik. Sedangkan untuk waktu shutdown, XP SP3 memakan waktu 11 detik, Vista SP1 9 detik, dan W7 RC1 23 detik.
XP SP3 startup : 50 detik
Vista SP1 startup : 31 detik
W7 RC1 startup : 35 detik
XP SP3 shutdown : 11 detik
Vista SP1 shutdown : 9 detik
W7 RC1 shutdown : 23 detik
3. Proses extract file 11.7 GB ke local drive dengan WinRAR
Kami menggunakan file berekstensi RAR berukuran 11.7 GB yang kami coba extract dengan WinRAR. Rupa – rupanya di sini kembali Windows 7 RC1 memiliki waktu tempuh yang masih kalah dibandingkan dengan Vista. Vista SP1 hanya membutuhkan waktu 5 menit, W7 memakan waktu 6 menit, dan XP SP3 harus mengekstark nya selama 7 menit.
XP SP3 : 7 menit
Vista SP1 : 5 menit
W7 RC1 : 6 menit
4. Proses membuka file PSD pada Adobe Photoshop CS3 sebesar 50.6 MB
Kami mencoba membuka sebuah dokumen PSD dengan ukuran 50.6 menggunakan Adobe Photoshop CS3 dan ternyata waktu yang dibutuhkan adalah 28 detik untuk XP SP3, 30 detik untuk Windows 7 RC1, dan 32 detik utnuk Vista SP1. Ketiga waktu yang dicatat tidak terlampau jauh di antara ketiga OS.
XP SP3 : 28 detik
Vista SP1 : 32 detik
W7 RC1 : 30 detik
5. Proses menyalin data 2.2 GB ke local drive
Proses penyalinan data berukuran 2.2 GB ke sesama local drive yang kami lakukan mendapatkan hasil pada XP SP3, waktu yang dibutuhkan adalah 2 menit. Pada Vista SP1 mencapai 1 menit 45 detik, dan pada W7 RC1 lebih cepat 30 detik dibandingkan waktu yang dibutuhkan oleh Vista.
XP SP3 : 2 menit
Vista SP1 : 1 menit 45 detik
W7 RC1 : 1 menit 10 detik
6. Proses menyalin data 100 MB ke local drive
Menyalin data sebesar 102 MB ke local drive diantara ketiganya hampir tak memiliki perbedaan waktu yang berarti. Pada penyalinan data ukuran besar baru akan terlihat perbedaan performa diantara ketiganya.
XP SP3 : 4 detik
Vista SP1 : 3 detik
W7 RC1 : 3 detik
Windows 7 tak lebih cepat dari Vista
Dari beberapa uji coba yang telah dilakukan diatas, pada beberapa kasus memang Windows 7 RC1 memiliki performa yang lebih cepat dibandingkan dengan XP SP3 maupun Vista SP1. Tetapi kedudukan ini pun masih harus berbagi dengan Vista SP1 yang pada beberapa kesempatan memiliki performa yang lebih gegas dibandingkan dengan Windows 7 RC1.
Ini tak ayal membuktikan bahwa meski diklaim memiliki performa yang lebih cepat dan ringan dibandingkan Vista, dan andaipun hal itu benar adanya, Windows 7 tidak terlalu jauh meninggalkan Vista dalam hal menyuguhkan performa yang lebih ringan> Tentu saja hal yang perlu diingat adalah semua juga tergantung pada spesifikasi komputer yang digunakan.
Kebutuhan Hardware Minimal
Sebelumnya telah dibahas (review singkat) tentang windows XP SP3, Windows Vista SP1, dan Windows RC1, sekarang kita coba menginformasikan kebutuhan hardware minimal untuk ke tiga sistem operasi tersebut.
Windows SP SP3
Windows XP SP3 tidak membutuhkan spesifikasi komputer yang terlampau tinggi. PC jadul yang kamu beli 10 tahun lalu pun sepertinya masih bisa mengakomodasi penggunaan XP SP3, dengan catatan bahwa processor yang dimilikinya minimal memiliki kecepatan 300MHz atau lebih, memory minimal 128MB, VGA dengan resolusi 800 x 600, kapasitas hard disk sekitar 2GB untuk instalasi XP dengan SP3, dan optical drive CD-ROM drive atau DVD drive.
Sedangkan untuk melakukan upgrade ke SP3, beberapa operating system yang dapat diupgrade langsung adalah :
* Windows XP Home Edition
* Windows XP Media Center Edition
* Windows XP Professional Edition
* Windows XP Service Pack 1
* Windows XP Service Pack 2
* Windows XP Starter Edition
* Windows XP Tablet PC Edition (akan diupgrade menjadi XP Tablet PC 2005)
Windows Vista SP1
Windows Vista SP1 juga memiliki spesifikasi yang belum berubah dari versi sebelumnya. Operating System yang memiliki slogan “Wow” ini memang membutuhkan spesifikasi yang membuat “wow” yang bisa jadi akan kamu ucapkan ketika menyimak spesifikasi minimum untuk Vista Premium karena memiliki kemampuan untuk menjalankan semua fitur Vista dengan optimal.
Pertama – tama adalah kebutuhan processor yang membutuhkan kecepatan minimal 1GHz, memory 1GB, video card yang mendukung DirectX 9.0 dan WDDM support (untuk menjalankan fitur aero) dengan memory VGA minimal 128MB, kapasitas hard disk sebesar 40 GB yang 15GB diantaranya khusus untuk instalasi Vista, serta optical drive berupa DVD drive untuk melakukan instalasi Vista.
Windows 7 RC1
Microsoft sejak lama mengatakan bahwa semua PC yang bisa menjalankan Vista dengan mulus, dipastikan akan bisa menjalankan Windows 7 dengan lebih ringan lagi. Bisa dikatakan bahwa kebutuhan minimal hardware untuk menjalankan Windows 7 juga tak akan jauh dari apa yang dibutuhkan oleh Windows Vista.
Dengan asumsi bahwa Windows 7 yang akan dijalankan adalah Windows 7 32 bit, maka kebutuhan yang dibutuhkan akan berupa processor dengan kecepatan 1GHz atau lebih, memory 1GB, video card dengan DirectX 9.0 dan memory 128MB WDDM, space hard disk untuk instalasi sebesar 16GB dan optical drive DVD drive.
Semakin mendekati peluncuran Windows 7 yang konon akan diluncurkan awal 2010 dan kini sudah beredar versi Release Candidate 1 (RC1) untuk uji coba, semakin banyak pula pertanyaan mengenai kelebihan Windows 7 dibandingkan dengan XP dan Vista. Lantas diantara ketiganya, mana yang sekiranya lebih memuaskan?
Ada yang mengatakan bahwa 7 lebih hehas performanya dibandingkan Vista, tetapi ada juga rumor yang mengklaim 7 akan lebih berat. Untuk kali ini, kami akan mencoba untuk melakukan perbandingan dari fitur, performa, dan juga plus minus antara Windows XP Professional SP3 (32 bit), Windows Vista Ultimate SP1 (32 bit), dan Windows 7 Ultimate RC1 (32 bit).
Review Singkat Windows XP SP3
Windows XP Service Pack 3 (SP3), tidak banyak memiliki perubahan dibandingkan dengan XP Service Pack 2, hanya saja terdapat beberapa peningkatan security termasuk yang telah diterapkan pada Vista yang juga diimplementasikan dalam SP3 ini.
Untuk pendistribusian Windows XP SP3, Microsoft menggunakan cara yang lebih mudah dibandingkan dengan operating system mereka lainnya. Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa Windows XP yang terinstall dalam komputer kamu harus merupakan produk original, sehingga kamu bisa mendownload paket SP3.exe file ini secara langsung dan kemudian mengistallnya. Ukuran dile downloadable Windows XP SP3 ini hanya sekitar 65.6 MB. Dibutuhkan waktu sekitar 40 menit untuk menginstallnya. Tetapi Microsoft tentu saja tidak meninggalkan cara lama untuk mendistribusikan SP3 ini, yakni dengan menjual paket Windows XP SP3 integrated.
Setelah SP3 terinstall, jangan heran jika kamu tidak menemukan perubahan berarti pada tampilannya. Satu – satunya yang bisa dikenali bahwa komputer kamu telah terinstall XP SP3 adalah pada System Properties dan di sana akan tertera “Windows XP SP3″.
Salah satu yang patut di puji dari WIndows XP SP3 ini adalah kamu bisa langsung menginstallnya meski tidak memiliki product key, sehingga kamu bisa mencobanya untuk pemakaian selama 30 hari. tentusaja jika kamu melakukan upgrade instalasion daro SP1 atau SP2, kamu tidak perlu lagi memasukan product key lagi.
Windows Vista SP1
Karena Windows Vista SP2 belum resmi diluncurkan oleh Microsoft, Vista SP1 lah yang akan kita gunakan sebagai perbandingan diantara tiga Operating System Microsoft ini. Dalam Vista SP1 sendiri terdapat peningkatan pada reliabilitas, security, dan performa, dan sedikit perubahan yang ada pada interface dan fiturnya.
Seperti halnya SP pada umumnya, Vista SP1 merupakan perubahan besar yang menutupi dan memperbaiki beberapa kekurangan yang ada pada Vista sebelumnya, tetapi bukan merupakan perubahan yang besar dari keseluruhan operating system itu sendiri.
Salah satu yang bisa dirasakan Vista SP1 adalah performa yang meningkat dibandingkan dengan versi sebelumnya, dimana hal ini dapat dipantau dari kecepatan file saat di copy antara local disk dan atau pada jaringan. Peningkatan kecepatan file dalam penyalinan data ini bisa mencapai 50%.
Untuk interface dan fitur – fitur lainnya tidak ada perubahan dari Vista sebelumnya dibandingkan dengan SP1 ini. Tapi penggunaan interface yang lebih sederhana, sebut saja dengan menonaktifkan theme Windows Classic, bisa membantu meningkatkan performa komputer kamu.
Windows 7 RC1
Telah dicoba untuk menginstal Windows 7 RC1 pada komputer dengan spesifikasi processor Core 2 Duo E4500 2.20 GHz, motherboard ASUS P5GC-MX/1333, memory 1 GB, Video Card : ATI RADEON HD 2600 XT, HDD Seagate 160 GB. Dengan spesifikasi tersebut, operating system ini bekerja dengan cepat, bahkan sangat signifikan dibandingkan dengan performa menggunakan Windows Vista SP1. Hal ini bisa dilihat dari instalasi Windows 7 RC1 dengan instalasi Vista SP1 yang terpaut sekitar 5-10 menit lebih cepat.
Saat melakukan instalasi pun, Windows 7 dapat mengenali beberapa driver yang sedikit “rumit”, sepertivideo card dan network adapter. Dengan demikian semenjak instalasi pertama pun, kamu bisa menggunakan resolusi tertinggi yang dapat disupport oleh video card kamu, dan juga langsung suao untuk terhubung dalam jaringan berkabel.
Sistem Keamanan
Windows XP SP3
Mengadaptasi Security dari Vista XP SP3 lebih melengkapi faktor security yang telah disediakan semenjak XP SP2, melalui menu dalam control panel yang bernama Windows Security Center. Di dalamnya terdapat pilihan untuk mengatur Windows Update, Windows Firewall, dan ketersediaan dari paket software anti-virus untuk melindungi system. Sedangkan di dalam SP3 sendiri terdapat beberapa update yang tidak ada di SP2, diantaranya adalah :
- Network Access Protection Compatibility (NAP) yang merupakan fitur yang memungkinkan komputer untuk menjalankan fitur NAP dalam, Windows Server 2008. Fitur ini merupakan adaptasi dari fitur yang sama dalam Windows Vista.
- Kernel Mode Cryptographic Module Fitur ini adalah metode untuk menggabungkan beberapa algoritma dari data kriptografi yang berbeda. Tak banyak berguna untuk home user, kecuali bagi mereka yang berprofesi sebagai IT profesional
- “Black hole” router detection algorithm Untuk mendeteksi router yang memberikan paket data. Fitur ini juga ada pada Windows Vista.
- Digital Identity Management Service (DIMS) Fitur untuk mengamankan data saat user melakukan login pada komputer berbasis domain
- Wi-Fi Protected Access 2 (WPA2) Fitur ini menambahkan support untuk WPA2, atau IEE 802.11i standard. Tingkat security untuk komunikasi wireless ini merupakan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan XP SP2 yang belum menyentuh sisi security dibidang ini.
Windows Vista SP1
User Account Control Yang bikin Dongkol Faktor security yang ditingkatkan merupakan salah satu tujuan utama dari keberadaan Vista untuk perbaikan security dari XP. Meski dimaksudkan untuk membentengi system dari celah – celah “rawan”, tetapi banyak yang merasakan ketetnya security dalam Vista ini sebagi sesuatu yang menggangu. terutama untuk fitur User Account Control.
User Account Control (UAC) merupakan fitur security yang paling menonjol yang memungkinkan bagi user untuk membatasi hak – hak penggunaan komputer oleh user lainnya, misalnya untuk memblokir beberapa program untuk digunakan oleh user lainnya, atau mencegah user lain untuk melakukan perubahan setting atau perubahan dokumen.
Dalam Windows Vista, saat terdapat sebuah tindakan yang membutuhkan otoritasi yang bersifat administratif, maka system akan memunculkan prompt untuk untuk memasukan administrator username beserta passwordnya sebelum tindakan tersebut dapat dilakukan. Hanya saja, meski seorang user dengan posisi sebagai administrator dalam system yang menggunakan Vista, prompt ini masih dimunculkan dengan pilihan Continue untuk mengkonfirmasikan tindakan tersebut. Inilah yang kadang dirasakan sebagai hal yang mengganggu ketika harus bekerja dengan Vista.
Penggunaan regular seperti menjalankan program, mencetak melalui printer, atau menjelajah internet tidak memunculkan UAC prompt. User Account Control hanya akan muncul untuk beberapa program yang dicurigai ditunggangi oleh malware.
Security dalam menjelajahi Internet dalam Vista juga dapat diatur melalui Internet Explorer 7 yang memiliki fitur security seperti phishing filter, IDN dengan kemampuan anti-spoofing, dan integrasi terhadap filter Parental Controls. Internet Explorer secara default akan dijalankan dalam protect mode, dengan tingkat permission yang rendah.
Untuk Windows Vista versi lainnya sudah mendukung penggunaan Encrypting File System untuk melakukan enkripsi penggunaan Encrypting File System untuk melakukan enkripsi file, sedangkan untuk Enterprise dan Ultimate memiliki fitur khusus yang bernama BitLocker Drive Encryption yang dapat melindungi keseluruhan volume hard drive. Cara kerjanya adalah BitLocker membutuhkan space khusus sekitar 1.5GB partisi untuk digunakan secara permanen bagi data yang belum di enkripsi dan untuk menyimpan system file yang diperlukan bagi Windows untuk melakukan boot. BitLocker dapat berkonjungsi dengan Trusted Platform Module (TPM) cryptoprocessor (version 1.2) yang telah ada pada system motherboard, atau melalui USB key.
Untuk menangani permasalahan network, Windows Firewall telah ditingkatkan dengan fitur baru yang mensupport filtering yang dapat digunakan untuk mengijinkan atau menolak komunikasi dari perangkat luar.
Windows 7 RC1
Lebih Ketat dan Bersahabat dari Vista Security Center, yang pertama kali terdapat pada Windows XP SP2, kini sudah berganti menjadi “Action Center” yang mempersatukan 10 dari fitur security utama Windows: Security Center, Problem, reports, and Solutions; Windows Defender; Windows Update; Diagnostics; Network Access Protection; Backup and Restore; recovery; dan tentu saja User Account Control.
Permasalahan yang mengganggu pada user Account Control (UAC) didalam Vista terdahulu dimana sering kali muncul UAC prompt saat ini melakukan sesuatu, dalam Windows 7, user dapat mengubah setting kemunculan prompt ini dengan mudah melalui slider control, yang tentu saja hanya bisa dilakukan oleh user dengan kewenangan administratif. Microsoft mengklaim bahwa UAC harus tetap dipertahankan untuk melindungi system dari malware, dengan menyembunyikan alert ketika terdapat malware yang terdeteksi sehingga user tidak akan merasa terganggu.
Windows 7 juga memiliki Windows Filtering Platform (WFP). Fitur ini memungkinkan bagi program firewall third party untuk menunjang fungsi Windows Firewall, baik untuk digunakan secara individual atau digunakan secara individual atau digunakan secara bersamaan dengan Windows Firewall yang sudah tersedia.
Bitlocker drive encryption kini lebih ditingkatkan dengan support untuk drive dari removable storage device, seperti flash drive dan juga portable hard drive. Ini berarti user dapat mengamankan data dari semua media penyimpanan dalam skala yang lebih luas.
Fitur Biometric merupakan salah satu fitur baru dalam security, dimana user dapat mengatur konfigurasi untuk mengenali fingerprint data yang tersimpan dikomputer dan untuk digunakan sebagai salah satu cara teraman untuk melakukan log on pada Windows 7.
Kelebihan:
1.Windows XP relatif hemat resource ketika booting, sehingga lebih stabil dan cepat ketika melakukan booting;
2.Sudah banyak aplikasi yang dapat mendukung kinerja Windows XP secara maksimal;
3.Dengan tools yang kompleks namun relatif ringan dan mudah untuk dipahami pengguna sehingga nyaman dan bersahabat serta tidak rumit untuk digunakan;
4.Pada Windows XP Plug and Play yang bekerja otomatis dan dukungan driver-driver-nya yang competible dengan hardware supliers sehingga mudah untuk mengenali perangkat hardware tambahan yang terkoneksi;
5.Windows XP lebih stabil dalam kecepatan kinerjanya ketika menjalankan beberapa aplikasi, dikarenakan tidak ada file system untuk aplikasi bawaannya yang rakus resource dan memory ketika dijalankan dan relatif cepat untuk men-decode file-file yang diolah secara berbarengan dengan aplikasi tambahan yang cukup besar untuk mengambil memory CPU.
6.GUI yang familiar
7. Dukungan driver yang lebih banyak.
8.Banyak aplikasi berbasis MS Windows lebih mudah untuk menginstal aplikasi pada MS Windows dibandingkan pada Linux, yang terkadang harus di-configure terlebih dahulu dan Banyak gratisan GPL dan Freeware ditawarkan untuk Windows
.
Kelemahan:
1.Sistem keamanan yang kurang baik, tidak heran banyak virus dan Hecker yang gampang sekali menyerang pengguna windows XP dan Proteksi security Windows XP ketika Melakukan browsing diinternet sangat rawan, karena Windows XP ketika menginformasikan Virus Aktif baik itu yang sering menyusup seperti virus dan worm dengan melalui Security Centre tidak memberitahukan penyebabnya hanya sekedar mendeteksi untuk dikonfirmasikan terhadap pengguna, sehingga sipengguna harus menambah aplikasi utillity tambahan;
2.Resiko kehilangan data sangat besar dibanding Vista, dikarenakan sistem security centre nya tidak secara otomatis mendeteksi input-output yang tidak dikenal (unknow);
3.Dalam Remote Administration Windows XP, Network Securitiy-nya sangat lambat untuk membaca file-file crack yang bercampur dengan file system sehingga saat melakukan Akses Remote sangat rawan dari virus dan penyusup;
4.Tampilan Visual Windows XP tidak terdapat Aero (Aplikasi bawaan untuk tambahan tampilan visual ) sehingga tidak memiliki tampilan 3D;
5.Terlalu banyak system-crash dibanding pada Windows Vist;
6.Windows XP tidak dapat menampilkan preview semua file system yang dibawanya;
7.Sharing data di area jaringan tidak dapat dilakukan dengan cepat, dikarenakan Firewall-nya terlalu lama untuk menginformasikan lewat security centre terhadap server;
8.Windows XP tidak dapat mendeteksi suatu type jaringan untuk dipilih kemudian diaktifkan, ketika terdapat type jaringan dalam satu ruang dan waktu yang bersamaan seperti LAN dan WLAN;
9.Windows XP ketika ingin merestore file-file sistem harus senantiasa diinstal ulang.
WINDOWS VISTA
Windows Vista adalah nama dari versi terbaru Microsoft Windows, sistem operasi berbasis grafis dari Microsoft yang digunakan pada komputer pribadi (PC), baik untuk pengguna rumahan maupun bisnis, pada laptop, maupun media center.
Sebelum diumumkan dengan nama Windows Vista pada 22 Juli 2005, sistem operasi ini lebih dikenal dengan codename Longhorn (berasal dari nama Longhorn Saloon, sebuah bar terkenal di Whistler, British Columbia, Kanada).
Microsoft meluncurkan Windows Vista pada 8 November 2006 untuk pengguna bisnis, dan 30 Januari 2007 untuk pengguna rumahan. Dengan demikian, peluncuran Windows Vista ini berjarak lebih dari lima tahun sejak peluncuran Windows XP pada 25 Oktober 2001.
Kelebihan:
Security
1.Windows Vista secara otomatis dapat mengaktifkan Firewall terintegrasinya sehingga ketika layanan jaringan berfungsi, sistem tidak dapat diakses dari luar;
2.Proteksi security Windows Vista ketika Melakukan browsing diinternet lebih aman, karena Windows Vista menggunakan Konsep SDL (Secure Development Lifecyle) yang menginformasi Virus Aktif baik itu yang sering menyusup seperti virus dan worm tidak melalui Security Centre melainkan lewat Windows Monitor dengan jalur interface yang lebih aman, sehingga penyebabnya pun terdeteksi;
3.Resiko kehilangan data lebih kecil karena chace mode yang lebih baik untuk removable strorage ( seperti pada flash disk ) membuat data tersimpan aman;
4.Dapat mengenkripsi partisi dan drive lain serta dapat dikunci dengan Multi Factor Authen Tification dengan menggunakan TPM Module ( PIN ) dan UFD;
5.Pada saat instalasi, pengguna harus menyimpan Password Hint. Tanpa ini windows tidak berjalan;
6.Dalam Remote Administration Windows Vista dilengkapi Digital Signature sehingga saat melakukan Akses Remote sangat aman.
Stabilitas
1.Windows Vista dapat menampilkan preview setiap type file;
2.Windows Vista lebih cepat dalam pencarian data walau dalam struktur susunan yang kompleks dengan Aplikasi pencarian Cepat. (aplikasi yang dikembangkan oleh apple thn 2005 yang disebut spotlight);
3.Vista dapat membaca media dengan menggunakan sistem file exFAT;
4.Vista dapat membaca SD Card dengan tekhnologi SD ADMA ( Advanced DMA );
5.Sharing data di area jaringan dapat dilakukan dengan cepat;
6.Vista dapat meakukan transfer data dari hardisk sampai 25MB/Second;
7.Vista sangat cepat dalam proses menampilkan File Visual;
8.Vista sangat cepat dalam proses extarct file dari ZIP ataupun WINRAR;
9.Vista dapat mendeteksi suatu type jaringan untuk dipilih kemudian diaktifkan;
10.Dapat melakukan emulator dari FAT 64 ke FAT 32;
11.Windows Vista tersedia SRT (Starup Repair Tool) sehingga dengan SRT dapat merestore file-file sistem tanpa harus instal ulang.
Keistimewaan
1.Secara visual Windows Vista lebih unggul ketimbang OS lain dengan diperkaya tampilan 3D, Air Bruss, dll.
2.Tools yang ditampilkan kaya dengan icon.
3.Windows Vista lebih bergengsi dengan tampilan yang sesuai dengan life syle psikologis kehidupan jaman sekarang (Funky – Trendy – Gaul).
Kelemahan:
1.Windows Vista terlalu besar mengambil memori CPU dan RAM sehingga proses bootingnya menjadi lebih lama;
Belum semua aplikasi dapat mendukung kinerja Vista secara Maksimal terlebih masih banyak aplikasi yang tidak bisa berjalan di Windows Vista;
2.Terdapat beberapa aplikasi bawaan yang ketika dijalankan sangat rakus resource dan memory sehingga pengolahan file terganggu;
3.Media Player sebagai tools audio mendapat jatah CPU Time yang terlalu kecil untuk men-decode MP3. Hasilnya suara tersendat-sendat;
4.Dengan tools yang sangat banyak dan kompleks untuk pemula Windows Vista terlalu rumit untuk digunakan;
5.Windows Vista tidak terlalu cepat mendeteksi keluar-masuk perangkat tambahan seperti flashdisk sehingga penyakit bluescreen selalu kambuh ketika secara spontan flashdisk dicabut dari hub usb;
6.Pada Windows Vista Plug and Play tidak selalu berfungsi terlebih belum secara sempurna dukungan driver-driver sehingga seperti VGA dan Soundcard tidak dikenali.
WINDOWS 7
Windows 7 versi beta (uji coba) telah terilis dan dikabarkan akhir tahun ini atau awal tahun 2010 versi finalnya akan muncul. Sebenarnya, Windows 7 merupakan anak turunannya dari Windows Vista. Dimana tidak terlalu mencolok perubahannya. Sedangkan kalo perubahan dari Windows 2000 ke XP, maupun XP ke Windows Vista, terjadi perubahan total.
Kelebihan:
1.Proses boot/shut down lebih cepat;
2.Konsumsi daya CPU, hard disk (HD) dan memori yang dibutuhkan system service lebih sedikit;
3.Mengoptimisasi prefetching baik untuk HD maupun SSD;
4.Tampilan lebih bagus dari segi 3 demensinya yang menonjol Fitur sekurity yang benar-benar ketat.
Kelemahan:
1.Beberapa aplikasi belum bisa beroperasi di Windows 7;
2.Bug pada Windows Player 12;
3.Ada hardware yang bisa langsung dikenali di Vista, tapi tidak di Windows 7;
4.Susah memaksa software yang sebelumnya bisa dipaksakan diinstall di Vista, juga dipasang di Windows 7;
Namun karena yang muncul sekarang masih merupakan versi uji coba, sehingga masih terdapat banyak kekurangan. ”Tampilannya mendekati Windows Vista dan terlihat lebih hidup. Tetapi untuk secara keseluruhan memang belum bisa dinilai, karena versi finalnya belum keluar.
LINUX
1.Linux adalah sistem yang Open Source
2.Freeware yaitu software yang bersifat free tanpa ada tuntutan dari hak cipta
3.Minimal hardware yaitu tidak begitu membutuhkan hardware yang terlalu besar kapasitasnya maupun biayanya.
4.Stabilitas yaitu stabil digunakan sebagai apa saja, baik Server maupun Client
5.Shared Libraries tidak merusak sistem lainnya jika di install dengan versi yang lainnya. Sistem yang digunakan dapat berjalan seperti biasanya.
6.Kebal virus tidak terserang virus apapun seperti yang terjadi pada Windows
7.Dapat menggunakan TCP/IP
8.Mendukung File System 32 Bit
9.Multi User dapat menggunakan User yang sama berulang kali tanpa harus menutup sesi yang sebelumnya di buka.
10.Multitasking memungkinkan mengakses data secara bersamaan tanpa terjadinya hang pada komputer.
11.Pemanfaatan memory secara optimal dengan membuat virtual memory
12.Login User tanpa batas
13.Mendukung 34 madan Akses Sistem File yang berbeda
14.Menyediakan Emulator
15.Partition Mounting yaitu dapat membagi partisi seperti MS Windows
16.Linux dilengkapi juga dengan Proxy Server Local yang biasa digunakan oleh ISP dan juga kampus-kampus di seluruh dunia
17.Dapat digunakan sebagai Web Server
18.Dapat digunakan sebagai FTP Server
19.Dilengkapi dengan Firewall
20.Shell Programmable
21.menyediakan semua Program dan aplikasi networking yang di butuhkan dalan satu CD
kelemahan:
1.Sistem operasi yang digunakan sama sekali berbeda dengan Windows sehingga perlu waktu dan tenaga untuk belajar menggunakannya.
2.Penggunaan WYSYWYG (What You See is What You Get) belum bisa secara menyeluruh, sehingga diperlikan trik tersendiri untuk menggunakannya.
3.Sulit bagi pengguna awam untuk beradaptasi. Anda telah menggunakan MS Windows sejak tahun 1995 hingga kini? Maka Anda akan mengalami kesulitan saat mengoperasikan Linux. File System, Hirarki File, Hak Akses, Format File-nya sangat berbeda dengan MS Windows.
4.Dukungan perangkat keras dari vendor-vendor tertentu yang tidak terlalu baik pada Linux.
5.Proses instalasi software / aplikasi yang tidak semudah di Windows. Instalasi software di Linux, akan menjadi lebih mudah bila terkoneksi ke internet atau bila mempunyai CD/DVD repository-nya. Bila tidak, maka kita harus men-download satu per satu package yang dibutuhkan beserta dependencies-nya.